expr:content='data:blog.title' itemprop='name'/>
Dirgahayu Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke – 71. Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
The slide is a linking image Pure Javascript. No jQuery. No flash. #htmlcaption
Tampilkan postingan dengan label publikasiilmiah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label publikasiilmiah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 November 2016

Ready, GO!


Sebagai pelengkap belajar yang ideal untuk buku persiapan Ujian Nasional. Buku Ready, GO! Mencakup seluruh materi pokok bahasan dalam Ujian Nasional yang sesuai dengan irisan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013. Oleh karena itu Buku Ready, GO! Membekali peserta didik dengan materi dan strategi UN Terbaik.
Untuk mencapai  semua itu, Buku Ready, GO! Memberikan fitur sebagai berikut :

Rabu, 09 November 2016

Pemanfaatan Media Light Flash Card Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA pada Peserta Didik SMP Negeri 2 Bojongsari


Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman, aktivitas belajar dan prestasi pesertaƂ  didik pada pembelajaran IPA untuk materi cahaya dan sifat-sifatnya peserta didik VIII C di SMP 2 Bojongsari. Penelitian ini merupakan penelitian inovasi pembelajaran. Langkah-langkah penelitian meliputi perencanaan, bertindak, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara. Validasi data menggunakan analisis data rasional berdasarkan hasil respon dan hasil ulangan peserta didik. Penelitian ini menggunakan deskriptif sebagai data analitik. Tindakan penelitian yang terdiri dari dua siklus. Hasil dalam siklus I menjelaskan bahwa secara umum respon peserta didik terhadap media flash card tentang materi cahaya yang digunakan dalam proses pembelajaran didapatkan hasil bahwa media ini menarik dan dapat membantu memudahkan dalam belajar tentang materi cahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media flash
card dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dalam setiap siklusnya yaitu dengan hasil 62,44% pada siklus I, dan 75,12% pada siklus II. Hasil Belajar peserta didik pada siklus I terdapat 22 peserta didik (70,97%) telah memenuhi kualifikasi sama atau diatas KKM, serta rata-rata nilai Tes Harian pada siklus I adalah 73,71. Sedangkan untuk siklus II terdapat 27 peserta didik (87,10%) telah
memenuhi kualifikasi sama atau diatas KKM. Sedangkan rata-rata nilai Tes Harian pada siklus I adalah 79,52. Kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan media light flash card dapat meningkatkan pemahaman, aktivitas peserta didik dan hasil belajar peserta didik kelas VIII C SMP negeri 2 bojongsari. 

Kata kunci : cahaya, media pembelajara, flash card

Model Pembelajaran Example Non Example




Pengertian Model Pembelajaran Example Non Example
Huda (2013:234) menjelaskan bahwa  model pembelajaran example non examplemerupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran. Model pembelajaran ini bertujuan mendorong siswa untuk belajar kritis dengan memecahkan permasalahan-permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Penggunaan media gambar dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut untuk kemudian dideskripsikan secara singkat perihal isi dari sebuah gambar. Dengan demikian, model pembelajaran ini menekankan pada konteks analisis siswa. Gambar yang digunakan dalam strategi ini dapat ditampilkan melalui OHP atau proyektor.

Sabtu, 05 November 2016

Model Pembelajaran Cycle 7E


Learning cycle (daur belajar) merupakan model pembelajaran sains yang berbasis konstuktivistik. Model ini dikembangkan oleh J. Myron Atkin, Robert Karplus dan Kelompok SCIS (Science Curriculum Improvement Study), di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat sejak tahun 1970-an (Trowbridge & Bybee, 1996). Hasil-hasil penelitian tentang penerapan learning cycle menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa tentang sains menjadi lebih baik, konsep diingat lebih lama, meningkatnya sikap positif terhadap sains dan pembelajaran sains, meningkatnya kemampuan bernalar dan keterampilan proses menjadi lebih baik bila dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran tradisional. Nampaknya siswa dapat menerapkan apa yang telah dipelajarinya bila mereka diberi kesempatan dan waktu untuk mengeksplorasi peristiwa/fenomena alam secara langsung (hands-on). Namun, siswa harus diberi kesempatan juga untuk berinteraksi dengan guru (yang lebih ahli dan berpengalaman daripada siswa) yang dapat menyediakan pembelajaran yang relevan serta umpan balik terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa (Yenilmez & Ersoys, 2008:1).

Metode Power Teaching


Power Teaching adalah sebuah metode belajar yang dikembangkan oleh negara-negara barat. Metode ini cukup menarik, karena mampu meningkatkan atensi dan konsentrasi siswa. Untuk itu metode belajar ini layak untuk di adopsi oleh para guru di Indonesia.
Adapun langkah-langkah kegiatan metode belajar Power teaching adalah sebagai berikut :
Langkah pertama  disebut dengan “Class- Yess”. Pada tahap ini guru mengarahkan perhatian siswa pada kegiatan pemebeajaran dengan mengucap kata “ class “ dengan intonasi tertentu. Siswa menjawa ucapan dengan kata “ Yess”  dengan intonasi kata yang sama dengan intonasi guru.

Selasa, 01 November 2016

Model Blended Learning



Pembelajaran berbasis e-learning memang memiliki banyak kelebihan tetapi penggunaan format e-learning murni bukanlah hal yang mudah. Ada dampak positif dan negatif apabila pembelajaran secara e-learning ini diterapkan, sehingga perlu adanya bimbingan dari guru dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu ada salah satu model pembelajaran alternatif yang menggabungkan antara e-learning dan classroom learning, yaitu disebut dengan blended learning.

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)


Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan November 1995 dengan nama Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun 1997 berganti nama menjadi Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.

Minggu, 30 Oktober 2016

Buku Pedoman Guru



Buku Pedoman Guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru terdiri dari:

a) rencana kerja pengembangan pembelajaran bagi peserta didik;
b) rencana pengembangan profesi bagi guru pembelajar

Isi kedua rencana kerja tersebut paling tidak meliputi upaya dalam meningkatkan/ memperbaiki kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran bagi peserta didik dan pengembangan profesi bagi guru pembelajar.
Melalui rencana kerja tersebut, guru mempunyai pedoman untuk pengembangan profesinya. Buku ini juga dapat dipakai kepala sekolah/madrasah dan/atau pengawas sekolah untuk mengevaluasi kinerja guru yang bersangkutan.