expr:content='data:blog.title' itemprop='name'/>
Dirgahayu Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke – 71. Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
The slide is a linking image Pure Javascript. No jQuery. No flash. #htmlcaption
Tampilkan postingan dengan label ipabiologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ipabiologi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 November 2016

Perhimpunan Biologi Indonesia

Sejarah

I. SEJARAH
1.
PBI didirikan oleh para pakar biologi dan peminat bidang biologi peserta Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional Biologi ke – I tanggal 3 – 8 Agustus 1964, di Ciawi, Bogor. Para biologiwan yang hadir pada acara itu antara lain, Ir. Koesnoto, Prof. Dr. D. A. Tisna Amidjaja, Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto, Anwari Dilmy, dan Ir. Soetomo Soerohaldoko.
2.
Sejak PBI berdiri, organisasi ilmiah ini tidak sepi menyelenggarakan Seminar Ilmiah dan Kongres Biologi, setiap dua tahun di kota yang berbeda.
3.
Ketua Umum dipilih dari peserta Kongres yang hadir yang berasal dari kota atau wilayah calon penyelenggara kongres berikutnya.
4.
Pengurus Pusat hanya seorang Sekjen tanpa struktur dan personalia yang lengkap, sebab sejak berdirinya tahun 1964 sampai Kongres Nasional PBI di Bogor, tanggal 24 – 26 September 1991 organisasi ini belum memiliki Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Program Umum.
5.
Pada Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional Biologi ke – XI di Padang, 1989 peserta kongres memandang sangat urgen PBI memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dipuruskankanlah pembentukan Tim Penyusun Rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PBI yang diketuai Dr. S. Abdulkadir dengan sekretaris Tim Ir. Edy Bambang Prasetyo. Tim bekerja selama dua tahun dan hasilnya dilaporkan dan disajikan pada Kongres Nasional Biologi ke – X, tanggal 24 – 26 September 1991 di Bogor.
6.
Rancangan AD&ART dan Program Umum PBI, setelah diperdebatkan pada Sidang Komisi dan Sidang Pleno diterima sebagai Ketetapan dan Keputusan Kongres Nasional Biologi ke – X. Selain itu Kongres memutuskan memilih Prof. Dr. Suwondo Djojosoebagjo sebagai Ketua Umum PBI dengan sekretaris Jenderal Dr. Subadri Abdulkadir. Sejak itu PBI memiliki AD&ART, Program Umum, dan Kepengurusan Lengkap. PBI juga memisahkan pengertian Seminar dan Kongres. Seminar pengertiannya adalah diskusi makalah biologi, sedangkan kongres adalah sidang organisasi. Disebutkan pula dalam Anggaran Dasar Seminar Nasional Biologi diselenggarakan minimal dua tahun sekali. Sejak Kepengurusan itu PBI dapat menerbitkan majalah ilmiah Jurnal Biologi Indonesia sebagai pengganti majalah Berita biologi yang dikembalikan pengeloaannya kepada Puslit Biologi, dan telah dapat memiliki LOGO yang telah dimengerti dan disetujui oleh para anggota. Logo PBI berupa gambar mithocondria pada dasar warna biru. Mithocondria merupakan sumber energi pada sel biota yang melambangkan PBI senantiasa dinamis penuh kekuatan berjuang untuk kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat. Dasar Biru melambangkan luasnya ilmu pengetahuan yang tiada batas.

Senin, 14 November 2016

Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan


Materi IPA Tentang Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan - Tanah merupakan komponen penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Tumbuhan memperoleh air dan nutrisi dari tanah, kemudian mengolahnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh organisme yang lainnya termasuk kita. Begitu penting peran tanah bagi kehidupan. Coba kita bayangkan, jika tidak ada daratan, di manakah makhluk hidup akan tinggal? Siapakah yang akan menguraikan sampah yang ada di bumi jika tidak ada organisme tanah? Selanjutnya apa saja lapisan tanah yang ada di bumi kita ini? Apa saja komponennya? Ayo kita pelajari materi ini dengan seksama.

A. Peranan Tanah dan Organisme Tanah  bagi Keberlangsungan Kehidupan

1. Peranan Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, termasuk tempat hidup bagi tumbuhan. Tumbuhan misalnya pohon jeruk tidak mampu berpindah-pindah untuk mencari kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, tanah harus dapat menyediakan segala keperluan hidup bagi pohon jeruk tersebut sehingga dapat terus tumbuh dan menghasilkan buah sehingga dapat kita nikmati.

Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup


Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup - Materi IPA Kelas IX Semester genap ini mempelajari mengenai, Mendeskripsikan prinsip-prinsip pewarisan sifat, Mendeskripsikan proses pewarisan sifat, Menentukan hasil pewarisan persilangan dengan prinsip pewarisan sifat, Mendeskripsikan hasil persilangan satu sifat beda dan Mendeskripsikan hasil persilangan dua sifat beda.

Gregor Johann Mendel

Minggu, 23 Oktober 2016

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP



Makhluk hidup diklasifikasikan menjadi 5 kingdom, sebagai berikut :

1.    Monera
Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal penting yang perlu diketahui, yaitu:
a.    Monera berasal dari kata monares yang berarti tunggal.
b.    Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung inti sehingga bersifat prokariotik. Misal: bakteri dan ganggang biru contohnya spirulina, Oscilatoria, Nostoc commune.
2.    Protista
Kingdom Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup yang mempunyai sel eukariotik (mempunyai inti sel yang diselubungi membran inti). Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom ini adalah Protozoa dan ganggang selain ganggang biru.
a.    Protozoa
Protozoa dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan alat geraknya yaitu Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, dan Sporozoa.
b.    Ganggang
Berdasarkan pigmen utamanya, alga dapat dikelompokkan menjadi ganggang hijau, ganggang cokelat, ganggang merah, dan ganggang keemasan/pirang.
3.    Fungi (jamur)
Kingdom Fungi meliputi berbagai jamur yang mempunyai ciri-ciri tidak berklorofil, selnya eukariotik, berdinding sel dari zat kitin, dan semua bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri). Jamur ada yang bersifat mikroskopis dan ada yang makroskopis. Jamur tersusun atas benang-benang hifa. Hifa bercabang-cabang membentuk miselium yang membentuk tubuh jamur. Jamur berkembang biak dengan membentuk spora.